Dunia esports di Indonesia semakin berkembang, terutama dimasa Pandemi Covid-19 dimana banyak orang lebih banyak beraktivitas di rumah. Namun pemahaman sebagian orang belum bisa melihat potensi besar dari dunia esports ini. Terlebih para orangtua yang lebih banyak melihat sisi negatif pengaruh dari dunia games. Kebanyakan dari mereka belum bisa memahami perbedaan antara gamer dan player atau atlet.
Di dunia esports, terdapat jenjang karir yang jelas. Mulai dari player meningkat menjadi semi pro player, pro player dan puncaknya adalah menjadi atlet esports yang berkompetisi baik nasional maupun internasional. Dalam upaya menapaki karir tersebut, perlu adanya kontrol atau bimbingan yang benar khususnya dari lingkungan keluarga dan pendidikan.
Orang tua dan sekolah memiliki peranan yang sangat penting untuk memberikan dukungan kepada sang anak yang ingin mendalami dunia professional gaming atau esports. Tidak hanya untuk mencegah dampak buruk dari bermain game, namun juga untuk membimbing mereka agar kelak lahir atlet-atlet esports yang berprestasi bagi Indonesia di masa depan.
Perlu dipahami disini bahwa Esports players berbeda dengan gamers yang tidak memiliki batasan waktu dalam bermain games. Pemain atau atlet esports harus memiliki keseimbangan emosi, intelektualitas dan juga disiplin yang tinggi. Peran orang tua dan sekolah menjadi sangat sangat penting. Harus dinamis bagaimana mengarahkan ke hal-hal yang positif, lalu pertegas regulasi dalam lingkup rumah dan sekolah.
Regulasi, seperti halnya dalam turnamen atau kompetisi, player atau atlet harus bisa memahami aturan-aturan dalam permainan, termasuk dalam hal ini adalah waktu bermain. Jadi seorang atlet harus bisa memanage waktu, mengasah intuisi dan kecerdasannya untuk bisa berprestasi di dunia esports. Selain itu juga mental seorang player harus terus dibina supaya lebih berkarakter dan memiliki adab yang baik.
Masalah yang mungkin dan sering terjadi adalah orangtua tidak dapat mengikuti atau memahami dunia yang sedang dihadapi anaknya. Oleh karena itu, perlu dipikirkan solusi bagaimana mengarahkan, membina dan mendidik anak supaya dapat mengambil sisi positif dari adanya dunia gaming tersebut.
R9 Esports Academy dan R9 Esports Cyberschool membantu para orangtua dalam mengarahkan dan membina anak di dunia Esports. Tidak hanya itu, bahkan mereka telah mempersiapkan jenjang karir yang jelas di dunia gaming meski tidak sebagai player atau atlit. Mereka akan diarahkan sesuai dengan bakat dan kemampuan anak selama menjalani pendidikan di R9 Esports Academy. Seperti disampaikan di paragraf awal bahwa dunia esports menyimpan banyak potensi untuk dikembangkan.
Anak dengan kemampuan rendah kalau dapat support, akan berkembang lebih baik. Begitupun dalam dunia esports, banyak jenjang karir yang bisa ditekuni dalam dunia ini. Sebut saja misalnya shoutcaster, programmer games, content creator, management dan masih banyak lagi lainnya. Penolakan akan bakat anak bisa menjadi pembangkangan yang mungkin akan berakibat lebih buruk terhadap masa depan si anak.
Mengarahkan dan membimbing menjadi langkah solutif dalam mencegah dan meminimalisasi dampak buruk dari games.
