Lingkungan pemain games baik itu amatir maupun profesional memiliki stigma negatif dalam hal ungkapan ketika bermain. Secara spontan banyak dari pemain tersebut mengucapkan ungkapan toxic atau tidak pantas disampaikan. Tentu saja tidak semua pemain sama, ada juga pemain yang memiliki attitude baik.
Hal ini penting dan harus menjadi perhatian kita bersama karena dunia games lebih didominasi generasi muda yang sedang dalam tahap pencarian jati diri. Harus ada yang peduli supaya hal tersebut tidak diikuti oleh lainnya. Paling tidak bagi perusahaan esports yang memiliki pemain profesional, supaya para pemainnya tidak sampai mengeluarkan kata-kata atau ungkapan tidak pantas.
Tidak dapat dipungkiri kalau dunia esports sedang berkambang pesat terutama dalam masa pandemi seperti sekarang. Banyak diantara anak muda memiliki waktu lebih banyak bermain game esports maupun segala hal yang bersangkutan dengan esports. Jangan sampai mereka beranggapan bahwa di dunia esports hal-hal negatif tersebut sudah biasa dan wajar. Ini akan merusak generasi emas kita.
Kami di R9 Esports, memiliki tanggungjawab untuk memotong penyebaran virus sikap negatif tersebut. Melalui R9 Academy, kami tidak hanya melatih dan memberikan pemahaman tentang esports saja. Tapi kami juga peduli dengan setiap perkembangan attitudenya.
Kami peduli dengan prestasi dan perkembangan psikis pemain dan atlit esports. Masa emas dalam setiap lingkup kehidupan selalu ada. Jangan sampai ketika masa emas dalam dunia esports telah habis, pemain atau atlit tidak memiliki kemampuan lain yang bisa menghancurkan masa depannya. Kalau dalam bulutangkis ada istilah gantung raket, sepakbola ada gantung sepatu, dalam dunia esports pun akan ada masa pensiun dimana si pemain atau atlit kurang bisa bersaing dan tergeserkan oleh generasi selanjutnya.
Oleh karena itu, semua elemen di dunia esports harus peduli dan berkomitmen untuk meminimalisir hal-hal negatif yang mengiringi dunia esports, salah satunya adalah penggunaan kata, kalimat atau ungkapan yang bersifat toxic.